Selasa, 15 April 2008

Kontroversi Aplikasi Spektrum

Spektrum adalah frekuensi radio dari gelombang elektromagnet. Spektrum biasa digunakan untuk mengirimkan gelombang pada ponsel serta siaran televisi dengan jangkauan 300 kHz hingga 300GHz. Pada awal mula kehadirannya, radio tidak diciptakan untuk dikomersialisasikan, namun sebagai media non-komersil. Kalaupun ada, jumlah radio komersial tidak seberapa. Perubahan tersebut nampak nyata dalam periode 1927-1934, dimana konsumsi radio bergeser dari yang variatif (radio pendidikan dan radio religi, misalnya) menjadi didominasi oleh radio siaran komersial. Hadirnya radio komersil ini sebagai dampak dari penyiaran yang mendapat campur tangan pengaturan pemerintah.

Pengaturan siaran stasiun radio oleh pemerintah mendapat tentangan dari kalangan ekonom. Menurut mereka, frekuensi bukanlah benda langka. Sedangkan kelangkaan menandakan sumber daya yang berharga dan sumber daya berharga tidak selalu dikuasai pemerintah. Seorang pemenang nobel tahun 1991 di bidang ekonomi, Ronald Coase, menyatakan bahwa spektrum lebih baik dialokasikan sebagai kekayaan intelektual dan ditawarkan dengan harga setinggi mungkin. Menurut Coase, pasar spektrum akan lebih efisien daripada sistem lisensi yang diberlakukan pemerintah selama ini. Namun, kedua pihak yang berdebat ini sama-sama menyetujui bahwa gelombang radio bukanlah ‘benda yang umum’, sehingga perlu diatur kegunaannya.

Pertanyaannya, masihkan pengaturan spektrum diperlukan? Menurut Leissig, tidak. Bagi ia, spektrum ialah sumber daya publik, sehingga berhak diakses tiap orang. Leissig menawarkan ‘jalan lain’, sebagai alasan untuk tidak mengalokasikan spektrum, yaitu dengan teknologi wideband. Teknologi ini memungkinkan user untuk saling berbagi gelombang dengan bebas, tanpa campur tangan pemerintah maupun pasar. Penggunaan teknologi wideband memang dilengkapi dengan aturan-aturan yang harus dipenuhi, namun ia tidak mengatur siapa saja yang dapat atau tidak dapat memakainya.

Bentuk nyata dari teknologi wideband ialah Ethernet, yang memungkinkan komputer kita untuk terhubung dengan local area network (LAN). Ethernet ialah cara untuk menghubungkan berbagai device dalam suatu jaringan untuk berbagi isi dari jaringan tersebut. Untuk menggunakan LAN, tidak diperlukan lisensi yang mengatur siapa saja yang dapat mengaksesnya.

Kualitas penyiaran dengan basis spektrum radio tidak terlalu bagus, karena ia hanya bisa membedakan antara sinyal keras dan keheningan, tanpa bisa membedakan fokusnya. Berbeda dengan penyiaran dengan teknologi wideband. Ada beberapa keunggulan teknologi wideband dalam penyiaran. Pertama, ia bisa menentukan mana yang menjadi fokus dalam suatu gelombang, sehingga jika kualitas siaran terganggu oleh noise, ia bisa memilah gelombang yang sesungguhnya ingin dipacarkan dan tidak menonjolkan noise. Kedua, sistem ini memungkinkan untuk terhubung dengan berbagai receiver. Artinya, ia bisa mengkoordinasi beberapa broadcaster dalam spektrum radio yang sama.

Pada intinya, menurut Leissig penggunaan spektrum seharusnya sama seperti penggunaan Internet. Siapapun yang memiliki protocol, maka dapat mengaksesnya. Meskipun ide Leissig mengenai spektrum ialah spektrum sebagai sumber daya publik, namun tak berarti ia menyatakan pemerintah tidak perlu mengatur penggaplikasiannya. Pemerintah maupun pasar tidak dapat memutuskan siapa saja yang boleh menggunakan spektrum. Pemerintah hanya berperan dengan menjamin teknologi yang digunakan spektrum memang teknologi yang sudah layak mendapat sertifikasi. Pemberlakuan sistem semacam ini tidak membutuhkan campur tangan pemerintah yang terlalu banyak.

Ekonom George Gilder menolak ide pemerintah untuk menjual spektrum radio dengan alasan metode tersebut rentan terlibat dengan praktik korupsi. Sebaliknya, Gilder mengusulkan liberalisasi bagi sumber daya spektrum agar dapat berkembang dengan inovatif. Peran pemerintah hanya sebagai pelindung karya sebelumnya terhadap karya yang baru muncul belakangan. Namun, inovasi berkembang dengan lama. Hal itu dikarenakan sulitnya mendapatkan perijinan. Solusinya dengan meniadakan lembaga yang berwenang untuk mengeluarkan perijinan.

Pada akhirnya, dapat dikatakan bahwa pendistribusian pasar memang penting, untuk mencegah penggunaan yang berlebihan serta memacu peningkatan efisiensi spektrum (inovasi). Terlepas dari kontroversi sistem mana yang sesuai untuk diterapkan, semua pihak memiliki ide yang sama: mengurangi kekuatan pemegang kuasa, meminimalisir peran pemerintah dengan menetapkan perannya hanya sebagai pelindung karya sebelumnya terhadap karya yang baru muncul belakangan, perubahan radikal dalam pembuatan kebijakan dengan membebaskan innovator dari birokrasi perijinan.

Keseimbangan: antara Kontrol dan Kebebasan

Masyarakat diuntungkan dengan hadirnya sumber daya yang diperoleh secara bebas. Namun kita harus menyeimbangkan antara pemakaian bebas dengan dibawah kontrol. Namun, hal ini tidak berjalan dengan sendirinya, karena tidak ada yang bisa menentukkan apakah kontrol terlalu sedikit atau malah terlalu banyak. Disinilah peran masyarakat, menjaga agar peran keduanya tetap seimbang. Permasalahannya, aturan semacam apa yang dianggap terbaik untuk menjaga agar sumber daya tetap mencukupi? Masyarakat harus yakin bahwa norma yang berlaku di lingkungannya dapat berperan untuk menjaga agar sumber daya tetap mencukupi. Jika norma saja tidak cukup, masyarakat harus menemukan teknologi baru yang mampu mengontrol. ‘Teknologi baru’ ini dapat berupa apa saja: regulasi yang mengatur banyaknya sumber daya yang boleh diambil, penciptaan hak kekayaan intelektual.

Penggambaran keseimbangan harus dikaitkan dengan teknologi yang ada. Karena, perubahan teknologi dapat membuat perubahan keseimbangan. Misalnya, perubahan penggunaan Internet berdampak pada perubahan keseimbangan antara kontrol dan kebebasan dalam dunia maya. Saat ini, pergeseran keseimbangan menunjukkan hasil bahwa kontrol meningkat, sehingga ia lebih dominan. Jika ada yang menyatakan bahwa pengontrolan meningkat, kemungkinan ia salah. Ia salah karena ia tidak menyadari bahwa dirinya sedang berada di bawah kontrol, karena ia tidak merasa ada sesuatu yang hilang dari dirinya. Nyatanya, perubahan yang terjadi tidak terpikir oleh ide keseimbangan yang telah tertanam di benak ia sebelumnya.

Tidak ada komentar: